Bismillah, gajah terbang... Yup, sekarang gw emang pengen cerita tentang gajah terbang. Berawal dari tebak-tebakan permen kurang asem dengan pertanyaan, "Gajah terbang, keliatan apanya?" dan dibalik bungkusnya ada jawaban, "keliatan boongnya." Ups, tapi kita gak akan bahas tebak-tebakan garing di sini.
Coba deh, kalo kita perhatiin, fenomena gajah terbang ini udah jadi seperti mitos yang bahkan melegenda dan dibuat replikanya di banyak tempak mulai dari permainan anak-anak, bahkan di pahat dengan cantiknya kayak gambar di bawah ini.
|
Gajah terbang mainan |
|
Pahatan Gajah Terbang, Karya Pekak Oper
|
Actually, gw gak tau bagaimana gajah terbang ini terus exist sampai jaman kini, hanya saja beberapa hari yang lalu gw menemukan kisah tentang bagaimana cerita gajah terbang yang melegenda tersebut dari sebuah buku karya Hanum Salsabiela Rais dengan judul Berjalan di Atas Cahaya. Check this out gan!
......"Kau tahu cerita tentang gajah terbang, hanum?" tanya Xiao Wei tiba-tiba.
Saya menggeleng. Kembali saya kebingungan. Ada hubungan apa gajah dengan kafe?
"Bayangkan ketika di suatu jalan yang ramai, tiba-tiba seseorang berteriak lantang, 'Lihat! Ada gajah terbang di langit!'
"Semua orang mendongak, tapi tak melihat apa pun. Lalu orang tadi mengatakan, 'Ya Tuhan, apakah kalian punya penyakit mata atau bagaimana? Masa gajah sebesar itu tidak bisa kalian lihat?'
"Lalu, satu demi satu orang-orang mulai mengaku melihat si gajah dan ikut-ikutan berteriak lantang. 'Ya, aku melihatnya. Gajahnya berwarna putih.' Tak mau kalah, orang yang lain menambahkan, 'Ya Tuhan, lihatlah! Ada penunggang di atas gajah itu!' Lalu orang-orang bersahut-sahutan bahwa mereka menyaksikan apa yang orang lain juga saksikan. Jika kau menjadi salah seorang yang berkerumun tadi, apa yang akan kaukatakan, Hanum ? "