Bismillah...
Actually, gw beberapa minggu lalu sama sekali gak tau gerakan macam apa ini. Gerakan yang menurut gw punya format yang terbilang baru dan bisa dibilang kemunculannya merupakan impact dari teknologi komunikasi. Twitter pada tahun belakangan ini memang sedang naik daun dengan jumlah pengguna yang saling salip dengan jejaring sosial yang lebih dulu nge-tren yaitu facebook.
Kemunculan twitter jelas udah merubah persepsi komunikasi bagi orang-orang yang menggunakannya. Bahkan pernah pada salah satu stasiun tv menamai salah satu segmen talkshownya dengan tema "Twitter-mu Harimau-mu" yang mengangkat kasus atau skandal yang mulanya dari tweet-tweet user. Maka, tak ayal jika twitter/jejaring sosial lainnya dengan segala kelebihannya (murah, praktis, realtime, dkk) punya dampak yang sangat berpengaruh tak hanya di dunia maya, tapi juga sudah menyeret ke kehidupan nyata pribadi si pengguna. Meskipun demikian, twitter/jejaring sosial lainnya hanyalah sarana/alat, maka dalam penggunaannya pun memiliki manfaat yang beragam tergantung bagaimana user memanfaatkannya.
Sayangnya, tak semua user twitter memanfaatkan sarana ini dengan cara yang positif, misalnya saja untuk meng-galau, alayisme, iseng, atau sekedar ngobrol yang sebenernya gak perlu buat ditonton sama followernya. Bahkan, salah satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah ada sekelompok orang yang memanfaatkan twitter sebagai alat pendangkalan akidah umat muslim yang merupakan agama mayoritas Indonesia yang seringkali disebut sebagai JIL (Jaringan Islam Liberal). Oleh karena itu, terbentuklah gerakan yang entah dimulai oleh siapa yang melawan JIL dalam dunia maya dengan rumah berupa "#IndonesiaTanpaJIL". Untuk sebuah jenis gerakan, gerakan ini menurut gw terbilang baru, seriously, rumah mereka hanya di jejaring sosial, tanpa pernah ketemu sebelumnya, tanpa tau siapa yang bikin, tanpa ada basecamp di dunia nyata. Dengan pribadi masing-masing dari berbagai wilayah yang tersebar di Indonesia, mereka berkumpul di #IndonesiaTanpaJIL.
Setelah cukup lama berinteraksi di dunia maya, mereka yang tergabung dalam #IndonesiaTanpaJIL akhirnya memutuskan untuk kopdar (kopi darat) alias ketemu di dunia nyata. Kali ini yang mendapat amanah untuk eksekusi adalah ITJ Chapter Bandung. Oh ya, gerakan ini meski lahirnya di dunia maya tapi sudah mulai melakukan gerakan di dunia nyata dan dibagi per-wilayah sesuai domisili si user, misalnya ITJ Bandung pernah bikin Talkshow dan kunjungan sekolah untuk menginformasikan bahaya pendangkalan akidah.
Balik lagi ke kopdar ala #IndonesiaTanpaJIL. Setelah sekian lama dirundingkan dengan para member, tentunya di dunia maya dan juga rapat-rapat di dunia nyata, kopdar ini akhirnya terlaksana pada sabtu-minggu kemarin, 10-11 November 2012. Kopdar ini merupakan kopdar pertama yang diadakan gerakan #IndonesiaTanpaJIL dengan nama Silaturahim Nasional #IndonesiaTanpaJIL "Karena kami bukan #mereka". Nah, sekali lagi gw yang kayaknya lama-lama bisa jadi kebiasaan jadi siluman, nyumput ke acara ini walaupun sebelumnya bukan member, dan cuma tau sedikit dari temen kosan. Hehehehe... Kali ini gw nyumput karena diminta bantu-bantu panitia. Yah, bolehlah kalo hidup gw bisa bermanfaat mah, hayuk ajah... Walo sempet ragu karena ternyata di hari yang sama banyak juga acara yang berbarengan. Tapi, kayaknya Allah lebih meringankan langkah gw dateng ke acara ini, buktinya gw bisa dateng padahal jauh lho... di Cikole, Lembang, Resort Cikole Jayagiri. Udah dulu curhatnya... Lanjut gan... :D
Dalam Silaturahim Nasional (Silatnas) ini berkumpul para member ITJ dari seluruh Indonesia, sebut saja Medan, Jambi, Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Jogja, Bandung, Depok, Tangerang, Bekasi, dll hingga berjumlah ratusan orang. Mereka berkumpul dalam Silatnas ITJ bersama membangun visi untuk merapikan barisan. Dalam sesi Muktamar Silatnas ITJ ditekankan bahwa gerakan ini murni gerakan yang lahir dari keresahan para membernya, bukan atas nama golongan, harokah, atau bahkan partai apa pun. Semua yang memiliki kesadaran dan keresahan seperti ini boleh menjadi member gerakan #IndonesiaTanpaJIL.
Dalam Silatnas ITJ ini, selain buat kopdar dan ngumpul-ngumpul, juga memiliki rangkaian acara berupa Muktamar yang didalamnya peserta dibagi kelompok menjadi 4 komisi dan 1 kelas besar, yaitu
- Komisi Pengembangan Chapter
- Kewirausahaan
- Creative Campaign
- Media
- General Topik ITJ
Finnaly, acara Silatnas ITJ yang dihadiri oleh member dari berbagai kalangan baik dari kalangan akademisi, seniman, mahasiswa, pelajar, pegawai BUMN, bahkan ibu rumah tangga diakhiri dengan mengadakan konferensi pers yang diikuti oleh berbagai media cetak maupun elektronik dengan menyerukan bahwa "#IndonesiaTanpaJIL Menuntut Penghentian Liberalisasi Pelajar dan Mahasiswa", dengan seruan:
- Kepada Pemerintah, melalui Kemendikbud, untuk menghentikan liberalisasi agama dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
- Kepada para pendidik, untuk berani menolak kurikulum pendidikan yang menjurus pada liberalisasi agama yang dipaksakan pada mereka.
- Kepada media massa, untuk mendukung upaya penyelamatan generasi muda Indonesia.
- Kepada orang tua, untuk memperhatikan penanaman nilai-nilai agama kepada anak-anaknya, karena keluarga adalah benteng terakhir moralitas generasi muda indonesia.
Keep move on to be Better Indonesia :)
Actually, kita punya sekretariat lho di Jakarta. Fauzi Baadilla(yes, yg aktor itu) mempersilakan kita menggunakan rumahnya sebagai sekretariat ITJ. Qadarallah, letaknya persis berhadap-hadapan dengan Komunitas Utan Kayu aka markas JIL :D
BalasHapusHoooo, begitukah? yah, seenggaknya se-Indonesia Basecamp yang tetep baru atu kan? hehehe, makannya perlu diapreiasi banget gerakan yang satu ini sama semangat tiap chapter-nya, dengan segala keterbatasan tetep berjuang, keep spirit gan!:D
BalasHapusSemangat, tetep saling support dan jaga ukhuwah. Laa hawla walaa quwwata illa bilLaah
HapusSama-sama tetep doain di jalan Allah yaaa :)
Hapus