Bismillah, tulisan ini saya dedikasikan untuk teman-teman saya yang sempat bertanya, tapi belum bisa saya jawab di waktu lampau dan untuk semua yang peduli, atau sekedar ingin tahu tentang negeri Palestina. Pertanyaan tentang Palestina pertama kali muncul dalam hidupku, saat dibuatnya jaket BKI (Biro Kerohanian Islam) yang memampang bendera Palestina beririsan dengan bendera Republik Indonesia. BKI yang sangat manis untuk dikenang dimasa itu, BKI yang notabennya adalah UKM rohis skala fakultas, tapi dikala itu mampu merangkul teman-teman perempuan yang belum berjilbab, atau kalo gw lain cerita :p (next time aja ya ceritanya tentang gw yang berkutat di BKI).
Seperti selayaknya organisasi apa pun di muka bumi ini, begitu juga BKI ingin membuat suatu simbol tentang keberadaannya, eksistensinya. Kemudian, kala itu dipilihlah jaket sebagai simbol keanggotaan BKI. Disain jaket berubah-ubah dengan berbagai saran & kritik yang sengit. Bahkan proses disainnya pun memakan waktu yang lama, hingga akhirnya disetujuilah (yg gw lupa oleh siapa aja) disain berikut ini.
Pembuatan jaket BKI membawa semangat tersendiri oleh anggotanya, hanya saja ternyata ada sebagian yang enggan memesan karena takut menyandang bendera Palestina di dadanya. "Takut dikira ikutan politik macem-macem", katanya. Aku terdiam, tak bisa menjawabnya kala itu. Aku masih awam, tak tau apa-apa. Yang aku tau hanya, aku senang bisa bermanfaat di sini dan menebar manfaat kepada orang lain. Dan, lagipula organisasi ini menerimaku dengan sangat baik. :)
Waktu berjalan, kegiatan tentang Palestina sepertinya selalu saja ada tiap tahunnya, terlebih yang diselenggarakan bersama FKDF (Forum Komunikasi Dakwah Fakultas). Yang aku tau tentang palestina, tetap saja hanya membela saudara seiman. Karena itulah yang digaungkan, atau setidaknya yang kudengar. Lebih dari itu, pengetahuanku bertambah seiring mengikuti diskusi bersama pembina BKI dalam berbagai acara, bahwa membela Palestina sudah menjadi kewajiban semua orang di muka bumi ini, bahkan kita boleh membela dengan bendera apa pun, agama, kemanusiaan, HAM, apa saja karena kekejian zionis terhadap Palestina telah melampaui segala batas, ideologi apa pun.
Hari ini, aku menemukan sebuah tulisan dari buku Langkah Cinta untuk Indonesia, yang dibuat untuk mengenang Pejuang Sejati Ustadzah Yoyoh Yusroh, S. PD. I berikut aku ketik kembali:
Setidaknya ada 8 Perspektif Komprehensif tentang Palestina yang perlu difahami oleh kita sebagai bangsa Indonesia yang Merdeka. Yaitu:
- Kolonialisme Kuno
- Amanat Konstitusional
Ketiga, Palestina adalah bangsa yang sangat peduli dengan penderitaan bangsa orang lain, termasuk terhadap bangsa Indonesia. Pada masa-masa perjuangan kemerdekaan di Indonesia, M. Ali Taher, Perdana Menteri Palestina, menyumbangkan seluruh uangnya dari Bank Internasional untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di saat agresi militer I dan II terjadi, Palestina bersama dengan Mesir, Irak, dan negara-negara lain, melakukan boikot, demonstrasi anti-Belanda. Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah sebelumnya juga melakukan upaya diplomasi untuk Indonesia. Di tengah derita mereka, hidup bertahun-tahun di tenda-tenda dan rumah-rumah darurat, rakyat Palestina masih sempat mengirimkan sumbangan untuk korban gempa dan tsunami di Aceh.
- Sejarah Kebangsaan
Berdasarkan Hukum Internasional yang menyatakan bahwa yang berdaulat atas suatu wilayah adalah mereka yang pertama lalu mendiami wilayah tersebut dan menunjukkan bukti eksistensi mereka atas wilayah tersebut berupa aktivitas dan bukti-bukti fisik yang menunjukkan kedaulatan mereka atas wilayah tersebut. Karena itu, bangsa Kanaan yang merupakan nenek moyang Arab Palestina saat ini adalah pemilik sah tanah Palestina.
- Destruksi Kemanusiaan
- Rasisme Terorisme
- Pluralitas Keyakinan Keagamaan
Selain itu dalam etika perang (baik dalam agama maupun hukum internasiona) juga, tempat ibadah manapun (masjid/gereja/sinagog, dll) tidak boleh diluluh lantakkan, terlebih yang dianggap memiliki nilai sejarah tertentu bagi umat agama tertentu. Maka pengeboman tempat ibadah adalah nista. Penistaan dan pencegahan kebebasan beribadah, seperti penjagaan berlebihan adalah tidak pada tempatnya. Apalagi visa bepergian kesana (Jerussalem/Quds) sekarang dimiliki penuh oleh pemerintah jewish state Israel, serta digunakan untuk aksi-aksi teror kemanusiaan.
- Solusi Kemerdekaan
Apa yang dilakukan pemerintah Indonesia selama ini secara garis besar adalah demikian, namun tentu saja perlu untuk terus ditingkatkan melihat pengabaian atas nilai-nilai perspektif tersebut dan kerusakan kian hebat.
Dengan catatan ini, saya berharap mampu menjadi salah satu referensi dalam meningkatkan kecintaan kita kepada Palestina. Kepada siapa pun penduduk bumi, bahwa Palestina merupakan PR kita bersama. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar