Selasa, 24 September 2013

Mari Duduk...

Kalo anak film ngajakin duduk kalimatnya, "Mari kita duduk, tonton, dan renungkan...". Kalo Ibnu Mas'ud ngajakin duduknya, "Duduklah bersama kami, biar kita beriman sejenak." Kalo Para pelaku bisnis punya kebiasaan melakukan penghentian untuk menata ulang bisnis mereka. Duduk menjadi simbol yang mengagumkan ya untuk dimaknai sebagai rehat, evaluasi diri, menata kembali rencana masa depan, atau bahkan belajar untuk lebih mengerti hidup.

Mungkin ini juga yang dimaksud Padi dalam lirik lagunya "bukankah hidup ada perhentian, tak harus kencang terus berlari. Kuhelakan nafas panjang, tuk siap berlari kembali."

Menurut Sofyana Ali Bindiar, Karena duduk itu aktifitas menyenangkan, biasanya keakraban dan kreattifitas d awali dengan duduk.

Kalo jaman sekarang sering kita sebut "nongkrong" walau istilah ini kemudian mengalami peyorasi (pemburukan makna) di kalangan orang tua umumnya. Walau disisi lain dikalangan sebagian anak muda "nongkrong" menjadi hal yang dianggap keren dan menjadi kebutuhan. Anyway, dari sekian banyak jenis duduk, kualitas duduknya beda-beda ya . Kapan kita duduk bersama lagi? :D

1 komentar:

  1. ayo teh, segera dan per sering :)
    duduk bersama sambil menikmati setiap detik yang berdetak..

    BalasHapus