Kamis, 20 Desember 2012

Shalat Bermanfaat untuk Ibu Hamil dan Berbahaya Bagi Wanita Haid



Sejumlah studi medis moderen membuktikan bahwa gerak badan dan olah raga seperti shalat banyak memberikan manfaat bagi ibu hamil. Namun justru gerak seperti ini berbahaya bagi wanita haid. Sebab wanita yang sedang shalat, ketika sujud dan ruku akan meningkatkan peredaran darah ke rahim. Sel-sel rahim dan indung telur seperti sel-sel limpa yang menyedot banyak darah.

Tak diragukan, rahim membutuhkan darah melimpah agar janin mendapatkan gizi dan untuk membersihkan polusi. Ketika seorang ibu hamil menjalankan shalat, aktifitasnya ini akan membantunya mengantarkan darah yang melimpah ke janin.

Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk


Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk

Tanggal Posting : 21-5-2012
TANYA
“Setiap kali Nouval digigit nyamuk, selalu ada bekas di kulitnya dan sulit hilang. Bagaimana cara menghilangkan bekas gigitan itu?”
Ella, ibu dari Nouval, 5 bulan.

JAWAB


KULIT KENTANG
“Semasa saya kanak-kanak, nenek sering mengoleskan bagian dalam kulit kentang jika saya memiliki bekas luka di kulit. Menurut beliau, kentang bagus untuk menghilangkan bekas luka. Awalnya saya tidak percaya dan lebih memilih pengobatan modern untuk menghilangkan bekas luka atau bekas gigitan nyamuk buat Kavi, anak saya. Tetapi, setelah saya mendapat informasi dari internet mengenai manfaat kentang untuk kulit, ternyata ajaran nenek benar. Kentang mengandung potassium dan vitamin C yang bisa menyembuhkan bekas luka termasuk bekas hitam akibat gigitan nyamuk. Saya pun melakukan hal yang sama pada Kavi, dengan mengoleskan kulit kentang pada bekas gigitan nyamuk. Hanya dalam waktu beberapa hari, bekas gigitan nyamuk di kulit Kavi hilang total.”
Dwi, 27, ibu dari Kavi Ananta, 1

Kamis, 22 November 2012

Mimpi itu harus mulia dan memuliakan kawan :)


Aku masih seperti dulu kawan, mencintai setiap pemimpi,& mencoba membersamai para pemimpi dalam menciptakan mimpinya :)


Kamu yang sedang berjuang mewujudkan mimpi indahmu sangat berkilauan di mataku yang tak sempat menyampaikan tegur sapa :)

Hanya saja, maafkan aku yang kini menjadi lebih pemilih. Mungkin, dalam yakinmu aku hanya sedang terperosok dalam dogma yang membatasiku dalam berkarya, tapi bagiku, di sini adalah tempat mengalir berjuta mimpi yang tak sendiri, mimpi disini saling bertegur sapa meskipun berbeda, entahlah ada sedikit pembeda di tempat ini mimpi di sini menjadi dokter, jurnalis, fotografer, politikus, ilmuwan, atau apa pun semuanya tak lebih dari sebuah pengejawantahan bahwa profesi yang mereka pilih merupakan bentuk ibadah, pun menjadi ibu rumah tangga, atau pedagang :)

Sabtu, 17 November 2012

Stop Motionku yang Pertama :)

Dari konsep sampe eksekusi < 12 jam  ^__^
Ini dimulai dari keisengan &
dikerjakan dengan "agak" sungguh-sungguh


Selasa, 13 November 2012

Gerakan Basis Twitter Kopdar untuk Penyelamatan Indonesia #IndonesiaTanpaJIL



Bismillah...
Actually, gw beberapa minggu lalu sama sekali gak tau gerakan macam apa ini. Gerakan yang menurut gw punya format yang terbilang baru dan bisa dibilang kemunculannya merupakan impact dari teknologi komunikasi. Twitter pada tahun belakangan ini memang sedang naik daun dengan jumlah pengguna yang saling salip dengan jejaring sosial yang lebih dulu nge-tren yaitu facebook.

Kemunculan twitter jelas udah merubah persepsi komunikasi bagi orang-orang yang menggunakannya. Bahkan pernah pada salah satu stasiun tv menamai salah satu segmen talkshownya dengan tema "Twitter-mu Harimau-mu" yang mengangkat kasus atau skandal yang mulanya dari tweet-tweet user. Maka, tak ayal jika twitter/jejaring sosial lainnya dengan segala kelebihannya (murah, praktis, realtime, dkk) punya dampak yang sangat berpengaruh tak hanya di dunia maya, tapi juga sudah menyeret ke kehidupan nyata pribadi si pengguna. Meskipun demikian, twitter/jejaring sosial lainnya hanyalah sarana/alat, maka dalam penggunaannya pun memiliki manfaat yang beragam tergantung bagaimana user memanfaatkannya.

Kamis, 08 November 2012

Love Indonesia, Save Palestine, Boycott Israel!


Bismillah...
Hihhihi, entah kenapa dimanapun adanya, rasanya mencintai Palestina bisa dilakukan. Bahkan mudah sekali mewujudkannya, dan saat orang tau apa yang kita lakukan, sederhananya dalam berbelanja, seseorang yang paham tentang aksi boikot israel langsung bisa tau dari benda yang kita beli. Kenapa bisa begitu? Pasalnya, saat orang sudah mulai menghafal produk penjajahan palestina dari Israel maka dalam proses belanja pilihan barang yang tersedia mudah sekali mengeliminasinya, contohnya saja Unilever, P&G, Danone, Coca-Cola Company maka lupakan untuk membelinya, ini saja sudah mengeliminas 80%produk yang dijajakan di supermarket. Percaya gak?

Rabu, 24 Oktober 2012

Karena hidup bukan hanya hari ini #inspirasi buku Dalam Dekapan Ukhuwah


Berpisah, berbeda arah, dan tak sengaja berakhir.
Rasanya kata-kata diatas telah sering kita temui, atau setidaknya sadar tidak sadar setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan, tentu banyak orang telah kita kenal, suka tidak suka mereka semua silih berganti mewarnai hidup kita, atau kata Salim A. Fillah di bukunya yang berjudul "Dalam Dekapan Ukhuwah"  bahwa

Sabar untuk Kemenangan Sejati


Rasanya episode kehidupan telah menyeret arus yang berbeda dari sebelumnya, ini episode yang berbeda, ini episode yang aku tau sulit untuk kuhadapi, tapi nyatanya tangan-Nya mengirimkan sebentuk episode kehidupan yang harus kupelajari, namanya "Kesabaran". Kali ini pun, aku mengazamkan ulang kalimat seorang seniorku yang pernah menasehatiku, dengan kalimatnya yang meneduhkan setiap aku berkeluh kesah, "Allah memberikan masalah itu sebagai tugas untuk kamu, mungkin Allah pengen ketemu kamu dalam keadaan yang mulia."

Selasa, 16 Oktober 2012

Cerpen Indonesia #edisi si ilmuwan (siluman) kampus


Bismillah, assalamualaikum semua.... Apa kabar, pembacaku? Semoga Allah senantiasa memudahkan kalian menemukan jalan kepada-Nya :)

Yap, ini edisi ke-2 siluman kampus... Kemanakah aku pergi untuk meneguk ilmu dengan rasa yang berbeda dari keseharianku sebagai mahasiswa jurusan humas fakultas ilmu komunikasi? Kali ini, aku ingin berbagi tentang rasanya Indonesia, sesuai pikiran kalian, jurusan apa lagi yang punya cita rasa Indonesia sekental Sastra Indonesia, karena ini cerita tentang bentuk karya Indonesia yang pasti berbeda dari banyak negara di belahan bumi Allah nan luas ini. :)

Sebelumnya, ada wasiat nih, yang bunyinya
"ajarilah anakmu dengan sastra, kalau dia penakut niscaya akan menjadi pemberani."
-umar bin khathtab- 

Rabu, 10 Oktober 2012

Sepak terjang Presiden Mesir pasca Reformasi

Selasa, 02 Oktober 2012

Kenapa Harus C.I.N.T.A Palestina??? #edisi jaket BKI

Bismillah, tulisan ini saya dedikasikan untuk teman-teman saya yang sempat bertanya, tapi belum bisa saya jawab di waktu lampau dan untuk semua yang peduli, atau sekedar ingin tahu tentang negeri Palestina. Pertanyaan tentang Palestina pertama kali muncul dalam hidupku, saat dibuatnya jaket BKI (Biro Kerohanian Islam) yang memampang bendera Palestina beririsan dengan bendera Republik Indonesia. BKI yang sangat manis untuk dikenang dimasa itu, BKI yang notabennya adalah UKM rohis skala fakultas, tapi dikala itu mampu merangkul teman-teman perempuan yang belum berjilbab, atau kalo gw lain cerita :p (next time aja ya ceritanya tentang gw yang berkutat di BKI). 

Selasa, 25 September 2012

Being a True Superhero is not instant!!!

Sumber:  Karena mereka tidak punya pahlawan, maka mereka 'menciptakan' pahlawan-pahlawan mereka sendiri. Sudah sepatutnya kita bangga dan belajar dari para pahlawan Islam masa lalu.

Artwork (c) mindafahmi.com

Senin, 24 September 2012

Kalo gw jadi Humas Rohis :)

Bismillah.... Menarik napas panjang, dan berusaha sebisa mungkin dalam kondisi stabil. Yup, sekarang gw stabil. Belakangan, ada berita yang memicu aksi besar dari kelompok masyarakat, yang kebanyakan merupakan anggota rohis, atau setidaknya alumni rohis, dan ada juga si beberapa simpatisan rohis. Aksi ini digelar sebagai wujud protes akan pemberitaan salah satu televisi swasta terkenal, sebut saja Metro. ^___^V

Dalam kasus ini para rohis-ers (ini gw aja yg nyebut gitu) merasa bahwa metro melakukan berita bohong dan telah menuduh tanpa bukti dan dasar bahwa rohis merupakan media kaderisasi teroris. Gw lampirin beritanya yak :)












Nah, gara-gara pemberitaan inilah yang memicu terjadinya aksi besar oleh seluruh anak rohis di Indonesia.


Rabu, 12 September 2012

Almanac #si ilmuwan (siluman) kampus ;p


Assalamualaikum :D

Hy readers, huohoho... Siap membaca tulisanku lagi? Ehehe (berasa ada yang mau baca aja :p)
Ok, let'start the story :D


Hari ini aku memulai hariku dengan nebeng kuliah di fakultas sebelah yang baru aja ganti nama dari Fakultas Sastra jadi Fakultas Ilmu Budaya. Kali ini nebengnya gak tanggung-tanggung, ngambil kelas filsafat islam di sastra arab. Tet toooot.... Otak gw banyak menemukan kosakata tak dikenal selama pelajaran, ya bayangin aja kalo readers dalam posisi eike yang kagak pernah belajar bahasa arab, ehhhh tu proyektor yang dibawa bapak dosen yang terhormat isinya pdf arab gundul yang mana gw ngarti cooooy!

Anyway, tetep ada good news :D
Pertama: ni dosen dengan terbilang mudah mengijinkan gw ikut kulaihnya walaupun gw udah bilang gw bukan warga setempat (dari fakultas ilmu komunikasi)
Kedua: gaya ngajarnya agak tengil rupanya jadi ya ketawa-ketawa aja :D
Ketiga: penjelasannya lumayan runut dan BISA didengerlah, gak blank-blank amat, walo gak terlalu ngarti, minimal pendengaran gw tentang how to spell arabian alphabets agak ke upgrade dikit :D

Cukup dulu garis besar kuliah melenceng hari ini :D
Anyway, gw menemukan teknik terjemahan yang menarik dalam bahasa arab. Sebenernya, jauh sebelum gw mengenal bahasa arab, gw sering secara natural mengaitkan kata apa aja yang terlintas, bisa gw temukan di buku, di jalanan, bahkan di tong sampah, misalnya aja kata dhaif, gw kenal kata langit ini (cara gw&tmen gw menyebut bahasa arab yang gak dimenegerti) dalam rangkaian "hadits dhaif", yang mereka artikan hadits lemah, kemudian gw bisa kembali ingat saat menemukan kata dhuafa (orang miskin), maka gw artikan orang miskin termasuk golongan orang yang lemah, begitu saja, natural tanpa dasar. Dan gak nyangka, teknik ini tadi disampaikan sama dosen emang bisa digunakan karena banyak ditemukan demikian walo sampe sekarang belum baku. :D

Dan kali ini, gw menemukan hal yang menarik dalam kata almanac. Terakhir kali gw menemukan kata almanac ada di game Plant vs Zombie. Dalam game ini, almanac merupakan panduan yang menjelaskan tipe-tipe zombie maupun tumbuhannya. Sedang menurut KBBI on line al·ma·nak
 n 1 penanggalan (daftar hari, minggu, bulan, hari-hari raya dl setahun) yg disertai dng data keastronomian, ramalan cuaca, dsb; 2 buku berisi penanggalan dan karangan yg perlu diketahui umum, biasanya terbit tiap tahun; 
-- dinding penanggalan yg biasanya digantungkan atau ditempelkan di dinding; -- mejapenanggalan yg biasanya ditaruh di atas meja; -- pelayaran almanak untuk pelayaran yg berisi catatan tt kejadian astronomi, spt posisi matahari, bulan, planet, dan bintang setiap saat, siang dan malam sepanjang tahun.
Nah, gw juga mengingatnya sebagai penanggalan, tapi di mata kuliah filsafat islam jurusan sastra arab hari ini, bapaknya bilang arti dari almanac dalam bahasa arab adalah cuaca;suasana semacamnya. Nah, karena diartikan cuaca maka gw berpikir dalam kalender jawa ada juga yang disebut mangsa (bukan target buruan ini bahasa jawa) yang juga merupakan cara menghitung musim berdasarkan penanggalan, jadi nyambungkan :D

Nah, hari gini fungsi almanac, kalender, atau penanggalan gak cuma itu iya gak readers :)
Jadi, gimana makna almanac buat kamu?
Wassalam, semoga bermanfaat :D

just_v@the corner of the time

Minggu, 09 September 2012

Bahasa Tangisan.... :D


Tangisan, apa yang terpikir pertama dibenakmu saat mendapati kata itu? Kesedihankah? Lukakah? Atau yang lain? Setiap orang bebas berinterpretasi, justru disitulah sisi keluarbiasaan Allah tergambarkan bagiku. Sisi dimana, begitu banyak manusia yang ada, tapi tak pernah satu pun yang tercipta sama, termasuk mereka yang kembar identik. Cut! :)

Oke, kita balik ke topik utama, tangisan. Berdasarkan pengalaman dan banyaknya interaksi, sebagian besar orang menginterpretasi tangisan sebagai bentuk kesedihan, kemenderitaan, dan kepapaan yang menghenyakkan, memecah hening kehidupan. Memang hal itu wajar, karena pada kebanyakannya pun memang demikian.

Tapi, disini aku ingin menceritakan tangisan yang lain. Tangisan dengan bahasanya sendiri yang tanpa kata justru mampu menggugah sesuatu dalam jiwa orang yang mendengarnya. Tangisan yang dalam isaknya justru kita menemukan cinta. (Haha, aneh ya gw ngomong cinta :p) Tangisan yang dalam bulirnya aku yakin malaikat mencatatnya sebagai bulir-bulir ibadah. Atau tangis yang dalam diamnya memecah hati yang beku terpapar kehangatan jiwa. Utopiskah menurut kalian bahwa hal semacam yang aku sampaikan di paragraf ini? Kalau kalian berpikir ini utopis, maka aku turut berduka cita buat kalian semua yang gak pernah tau betapa tangisan itu mengisahkan rasa sayang terhadap kalian yang mungkin kalian gak pernah kenal, atau bahkan hanya pernah berpapasan dan ternyata dalam diam orang yang kalian lalui ada doa yang tersemat untuk kalian, tanpa tau nama, apalagi identitas.

Bagiku, tangis tangis ini begitu mewah. Begitu mahal meruah. Begitu sejuk selayaknya air yang meresap ke tanah kering. Begitu indah tak kenal darah.

Aku mendapati tangis itu di wajah-wajah para pejuang dakwah. Wajah yang aku yakin, tak hanya para perempuan yang mampu menangis, tapi juga para lelakinya. (gw belom pernah liat si, tapi gw yakin mereka sering nangis saat berkhalwat sama Allah dengan segala curhatnya :p). Wajah yang menangis, saat dia merasa belum optimal yang padahal dia sudah mengorbankan begitu banyak hal, untuk Allah, untuk dakwah ini, untuk sedikit merasa lega dengan memberi kebermanfaatan pada orang lain, juga termasuk kalian semua. Wajah yang menangisi diri, saat begitu banyak yang harus dibenahi saat melihat media massa yang selalu berisi berita buruk tentang negeri ini. Wajah yang menangis saat kebingungan apa lagi yang bisa ia perbuat untuk memperbaiki keadaan, untuk memperbaiki kehidupan, dan peradaban.

Tangisan-tangisan yang melintas di wajah mereka, tak sekedar tangisan cengeng anak manja, tapi mereka di didik untuk mampu merasakan kepekaan terhadap lingkungan. Tangisan yang dalam waktu singkat justru mampu mengubah energinya menjadi kekuatan tak terbayangkan, untuk kembali bangkit, dan bersatu kemudian kembali berjuang. Dan hebatnya, mereka bukan sedang memperjuangkan diri mereka sendiri, mereka justru sedang memperjuangkan sebuah kepastian. Kepastian yang hakiki. Bukan hanya kebaikan untuk mereka, tapi kebaikan untuk semua. Karena yang mereka pekikkan selalu adalah pembuktian Islam sebagai rahmatan lil alamin. Rahmat bagi seluruh alam. Bukan hanya untuk aku, kamu, atau golongan manapun dengan kepercayaan apa pun. Hanya Rahmatan alamin. Untuk semua. Dan pekikku dalam jiwa, wahai para pejuang peradaban teruslah berjuang!

just_v@the corner of silent

Jumat, 07 September 2012

Dilematis Dramatis Film vs Agenda Dakwah


Sebelomnya, mau komen judulnya dulu ahhhh.... Hahahaha.... Sejujurnya ini judul tadinya mau nyerempet-nyerempet sinetron, tapi rada gak asik kalo diubah Dilematis Sinetronis bla bla bla. Dan pemilihan vs sebenernya ini cuma ada pada diri gw aja si, g terjadi sama orang lain, jadi semua yang mau gw tulis kebanyakan curhat, dan subjektifitas pribadi, haha.... :p

Setelah sekian lama cabut dari dunia film (aseek gaya kan gw :p) dapet info bahwa Salman yang notaben organisasi islam yang geraknya juga tentang dakwah yang berlokasi di lingkungan kampus ITB Bandung, hal itu ngasih kesegaran tersendiri dari kebuntuan perfilm-an dalam hidup gw yang terlanjur udah jatuh cinta sama dunia produksi film. Huff, udah gw agendakan dengan sangat baik. "Ok sip hari sabtu jam 1 siang, kebetulan gw free juga", ucap gw dalam hati. Dan, eng ing eng.... tiba-tiba dengan alibi salah ketik sang admin merubah waktu jadi keesokan harinya, hari ahad. Cuma beda 1 hari, besoknya, tadinya pun gw gak ada agenda jam 1 siang, tapi untuk kesekian banyak kalinya tiba-tiba ada jarkom yang merubah duniaku (lebay), pasnya merubah jadwalku, tingkat dewalah pokoknya karena ni jarkom meminta gw untuk hadir dari pagi sampe sore di hari ahad, hari yang udah gw tunggu setelah sekian lama mengalami kebuntuan dan gak pernah nemuin diskusi tentang film yang islami, yang bermutu, yang gak sekedar produksi, dan SOP ADK (Standar Operasional Prosedur Aktivis Dakwah Kampus) mewajibkan semuanya untuk dateng. Sumpah, rasanya kayak hewan di film madagaskar yang terperangkap dan gak bisa keluar dari hutan, dan cuma bisa menunggu bantuan, eh pas pesawat bantuan lewat ada sodara mau melahirkan.

Mungkin kalian pikir gw lebay, anggaplah gw emang lebay. Tapi, kehidupan gw nyatanya emang demikian, segalanya super lebay! Bayangin, hampir setiap jadwal kumpul temen-temen CC (CInematografi Club) dulu waktu masih aktif, tiba-tiba BKI (Biro Kerohanian Islam) -organisassi kampus yang gw ikuti kegiatannya-juga harus ngumpul, karena jumlah anak BKI dikit & lebih butuh bantuan dalam pikiran gw, maka gw memprioritaskan BKI. Gak cuma itu, saat CC ngadain buka bareng, kebetulan juga gtw gimana siapa yang ngatur jadwal, BKI juga buka bareng, kali ini gw milih BKI karena di BKI buka barengnya gratis, sedang anak CC ngumpul di cafe Ngeumong yang gak bisa dibilang murah makanannya. Gak cuma itu, saat CC ngadain mubes, di hari yang sama pun BKI ngadain mubes, sumpah gw pusing banget sama jadwalnya. Dan itu, terus berlanjut bahkan sampe gw menjabat wakil kepala divisi produksi dan dokumentasi yang akhirnya gw memilih mengundurkan diri. Gw off dari sesuatu yang pertama kali gw sukai dan gw kerjakan sepenuh hati. Gw off, karena film yang gw inginkan ternyata bukan film yang mereka angkat, yang terlalu banyak mikirin dramatis, teknik, kualitas gambar, dll daripada esensi pesan tersebut untuk sesuatu yang lebih besar. Gw off, karena di BKI gw diajarkan bahwa perempuan gak baik pulang malem dan mereka gak sekedar melarang tapi juga menjelaskan dari berbagai ilmu (psikologis, sosial, keamanan, dll) yang gw setuju, sedang kegiatan CC sesore-sorenya bubar jam 10 malem, bahkan pernah sampe jam 12. Gw off dalam keadaan pasrah sepasrahnya dengan kehendak Allah yang gw pikir dengan segala bentrokan jadwal tsb, Allah pengin gw gak ada di sana. Gw off...

Salman, organisasi dakwah kampus yang sering jadi panutan dan kiblat organisasi dakwah kampus temen-temen Unpad dengan bukti seringnya ngambil pembicara atau diskusi bareng anak ITB merupakan sebuah jaminan awal kalo mereka punya tujuan yang senada untuk memekikkan islam ke hati saudara-saudara seiman. Yah, Salman mengadakan MAFIA (Majelis Film Ahad) yang jadi lentera kecil dari matinya detak jantung film dalam time line hidup gw. Dan, untuk kesekian kalinya, meskipun itu agenda Salman haruskah berbenturan dengan agenda dakwah, lagi?

to be continued

Rabu, 05 September 2012

Blind test, I do not like this methode!!!


Temen-temen taukan istilah "membeli kucing dalam karung"? Atau tahukah percobaan fenomenal yang pernah dialami  oleh merek perusahaan cola ternama dari saingannya yang sukses menggunakan metode marketing dengan teknik Blind test. Bahkan, dalam dunia chef pun mengenal metode ini. Metode ini pada dasarnya ingin menguak dan mencari kebenaran dalam bawah sadar dan mampu menghindari proses terjadinya "membeli kucing dalam karung", atau dalam dunia chef bertujuan untuk menemukan cita rasa terbaik, bukan pada lukisan makanan yang tersaji di piring.

Entah, kasus yang gw alami termasuk dalam metode uji blind test atau gak. Actually, gw ngerasa, gw bukan orang yang dengan mudah memberikan kepercayaan kepada seseorang. Sueeer, karena berkali-kali gw mempercayakan sesuatu hasilnya, atau prosesnya missed dari yang gw harapkan. Ok, mungkin sebagian dari kalian mengatakan bahwa mendelegasikan kepercayaan terkadang dibutuhkan untuk proses pembelajaran orang tersebut, atau untuk gw sendiri supaya gw mampu belajar bermacam karakter. Dan gw setuju, bahwa setiap karakter jika dikelola dengan baik akan menjadi karakter yang luar biasa. Misalnya aja kita gunakan pembagian karakter yang dilakukan Florence Litauere, yang membagi karakter menjadi 4 bagian yaitu Koleris, Sanguinis, Melankolis, dan Phlegmatis.

Sebelum gw paparkan, gw mau menekankan bahwa pembagian ini hanya salah satu bentuk pembagian karakter, bukan sesuatu yang mustahil untuk berubah dan terus terjadi perkembangan. Siapa si yang gak setuju kalo koleris punya bakat memimpin terbaik dan fokus pada tujuan lebih daripada sifat yang lainnya? Dan siapa sih yang gak setuju, kalo kita butuh orang yang menyegarkan suasana dan membuat semua orang tertawa, ini keahlian para sanguinis. Atau, pernah gak kamu doing something big? Kalo pernah, maka kamu akan setuju, bahwa sesuatu yang besar gak akan terwujud kalo nggak diperhitungkan detail-nya in every single step, hebatnya hal ini merupakan keahlian si melankolis selain dia bisa sangat perhatian terhadap orang di sekitarnya. Atau, kalo kalian kenal pahlawan bertopeng (bukan cuma punya sin chan, maksudnya pahlawan yang merahasiakan jati diri karena kerendahan hatinya) gw pikir, karakter ini cocok diperankan oleh para phlegmatis selama kita nggak mengganggu kehidupan pribadinya, karena dia akan mudah sekali merespon, kemudian bertindak dan gak terlalu suka dikomentarin. Lain cerita, sama all of trouble yang bisa dikeluarkan sama masing-masing karakter.

Karena setiap karakter punya cerita (ini ceritaku, mana ceritamu... ups), maka akan jadi lain klo para karakter ini belum dikelola, buat gw, gw lebih suka menggambarkannya seperti proses pembentukan tata surya setelah big bang dan para benda langit itu masih amburadul, saling tabrakan, saling menyakiti, dan kemudian saling beradaptasi untuk membentuk keseimbangan alam hingga terciptalan alam raya ini. Kayaknya, udah cukup penjelasannya ttg para karakter ini.

Did u know, kalo para karakter ini juga punya sifat selayaknya ikatan pada unsur-unsur kimia, bisa saling menghancurkan, menguatkan, bahkan membentuk unsur baru. Jadi, bakalan gawat kalo ada karakter yang gak sesuai, malah dipaksa disatukan, atau dianggap satu tanpa paham perbedaan yang dimiliki dan emg gak sesuai maka, tunggu saja kehancurannya.... Kebijaksanaan peletakan seseorang berdasarkan karakter udah ada sejak masa Rasulullah dulu (mungkin jg lebih tua dari itu, tapi catatan yang gw dapet adanya di masa rasul), hal ini sangat terasa saat pembagian kelompok2lingkaran, atau pada masa umar dari masa abu bakar, bahwa terjadi pemindahan banyak posisi disesuaikan dengan karakter yang dibutuhkan berhubung gantinya karakter roda utama, yaitu pemimpin. Maka, menurut contoh diatas pemahaman karakter&peletakan karakter yang sesuai sangat dibutuhkan. Dari hal ini, gw hanya ingin menjelaskan bahwa suatu karakter akan berfungsi optimal, jika ia diletakkan di tempat yang "tepat". Berhenti dulu sampe di sini.

Tarik napas, bingung... byarrr.... Gw kembali ke blind test pada karakter, walo gw mengakui setiap karakter akan hebat kalo di kelola, tapi gw juga menyetujui kalo suatu karakter hanya akan bisa berkembang di tempat yang tepat (mungkin disini peran HRD). Oleh karena itu, pengenalan sangat dibutuhkan untuk mampu menggoptimalisasi kerja. Dan buat gw, kerja bukan tempat mencari uang, mungkin nanti gw berencana beli buku "my job is not my career", buat gw bekerja itu harus punya dampak yang lebih besar dari sekedar pengaruh ekonomi yang merupakan wadah pengembangan diri, so I can't eksplor my self, if I can't trust my partner when I'm on teamwork.





Sabtu, 01 September 2012

"Apalah arti sebuah nama...." #Iya gitu?


Sebelumnya, izinkan aku bertanya, "Pernah gak temen-temen ribet atau bahkan ribut gara-gara nama lengkap yang salah eja, atau guru, dosen, dll marah gara-gara salah penulisan nama dan title-nya?" Kalau jawabannya pernah berarti kita sepakat bahwa nama dan title itu memiliki makna yang tinggi pada pemiliknya. Dan, ini berarti bahwa kalimat dari shakespere bahwa "Apalah arti sebuah nama..." dapat kita buang jauh-jauh. Dan, padahal cerita romeo dan juliet sendiri memulai konfliknya dari nama mereka sendiri. Jadi? *makan dulu sanah :p

Ok, balik lagi. Tahukah kamu? Bahkan, ada petuah menarik dari sebuah kisah tentang seorang ibu yang memberi nama anaknya hanya terdiri dari 1 kata, entah saya lupa siapa namanya, intinya si Ibu berpesan, "jika ingin namamu panjang, maka giliranmu untuk berusaha menciptakan namamu sendiri, apakah dengan gelar terhormat seperti Haji, atau ,drs, atau bahkan Prof., yang kemudian menghiasi nama utama yang merupakan doa ibumu, atau dengan umpatan kasar si XXXX, si XXXX (sensor), ibu harap kamu memilih yang pertama." Dari sini, kita bisa mendapatkan 3 garis besar dari nama sebagai doa, gelar kehormatan, dan bahkan pelabelan.

Dan tahukah kamu, bahwa dengan melakukan pensortiran nama bisa mengakibatkan hal yang besar? Misalnya saja pada penulisan nama para tokoh sejarah, misalnya saja Buya Hamka, sebagian dari kita mengenalnya demikian dan kita persepsikan hanya sebagai tokoh sejarah yang memperjuangkan Indonesia, tapi bagaimana persepsimu setelah tahu bahwa ia memiliki gelar Prof. DR. Buya Hamka yang juga merupakan ulama. Bagaimana interpretasimu terhadap beliau? Berubahkah?

Dari tulisan ini, saya berharap, untuk tidak lagi menganggap masalah penulisan nama, justru kita memang harus menuliskan sebenar-benarnya sebagai bentuk penghormatan terhadap para dosen, akademisi, atau siapapun dalam ranah formal, dan berharap keluh kesah berubah menjadi inspirasi untuk mampu mengungguli ilmu mereka, sekian. Semoga Allah meridhoi kita semua, aamiin :)

just_v@the corner of mind

Jumat, 17 Agustus 2012

Putri dalam dongeng, begitukah? #cinta&kebijaksanaan yang tak sampai



Berawal dari sebuah komik yang aku baca tahun lalu. Komik tersebut menyajikan sudut pandang yang aneh tentang kehidupan kerajaan putri tidur (sleeping beauty). Kita semua tau cerita tentang putri tidur yang diceritakan sejak kecil ia dikutuk oleh penyihir jahat dengan ancaman bahwa jika sang tuan putri terkena jarum, maka ia akan tidur untuk selamanya. Kemudian, untuk melindungi sang putri, ayahnya sebagai seorang raja memerintahkan seluruh rakyatnya untuk membuang semua jarum di negeri itu. Sekian dulu cerita umumnya.

Yang menarik, di komik tersebut diceritakan bahwa tanpa jarum dan tanpa alat tenun, otomotis perputaran industri tekstil terhenti, digambarkan pula industri-industri ini bangkrut, terjadi peningkatan pengangguran, bahkan, kemudian hal ini memperngaruhi petani kapas sebagai bahan baku tekstil karena permintaan jelas turun drastis. Sementara itu, kerajaan sedang bahagia mendapati putri kecilnya tumbuh menjadi gadis cantik, dan lincah. Dari komik ini, saya mulai berpikir bahwa cerita-cerita indah dalam berbagai serial cerita anak perlu dilihat lebih dalam.

Kali ini saya hanya ingin mengabadikan pesan singkat bersama seorang teman, yang juga berkaitan dengan cerita dongeng, kalimatnya gini:

Me    : Eh, tw cerita princess2ala walt disney/model dongeng2gtu g?
Her    :barbie, rapunsel, putri salju, cinderela gt?
Me    : kebanyakn dri mereka tinggal di istana cuma g bebas keluar istana (bs dikamar, dimenara, dll yg pnting masih wilayah istana) begitu kan?
Her   : Jempol
Me   : Dalam arti sempitnya dipingit
        : Gmn klo kita balik konstruknya, krna seluruh cerita kebanyakan hanya menceritakan sudut pandang si  tuan putri sebagai korban, gmn klo ternyata para ibu tiri, org tua, dll berniat melindungi mereka karna mereka paham putri mereka cantik sekali sehingga g sembarang org boleh liat2mereka dan ingin melindungi mereka.

Hmmmm, bahwasanya selalu ada sudut pandang lain dari setiap hal, bijaksanalah dalam melihat kebenaran, dan kebenaran Hakiki cuma milik Allah :)

Selasa, 10 Juli 2012

Teori Spiral of Silence, Mendiamkan Nurani?


Izinkan aku memulai cerita dengan salah satu teori dalam teori komunikasi, namanya teori Spiral of Silence. Teori ini berkonteks pada Media dan Masyarakat. Teori ini merupakan anti-thesis dari asumsi bahwa komunikasi personal lebih berpengaruh daripada media. Teori ini mengatakan bahwa media dapat memiliki pengaruh yang kuat dalam perbincangan sehari-hari. Media dapat mendiamkan wacana publik terhadap topik tertentu dengan memberikan posisi mendukung satu isu melawan isu yang lain. Cara kerja teori ini dengan cara pengamatan yang dibuat dalam satu konteks (media massa) menyebar kepada yang lain dan mendorong orang untuk menyuarakan pandangan mereka (media massa) atau memilih menelannya atau diam, sehingga dalam sebuah proses yang spiral, satu pandangan dianggap mendominasi ranah publik sementara yang lain hilang dari kesadaran publik dan para pendukungnya tidak bersuara lagi. Dalam konteks teori ini, media menunjukkan kemampuan perannya sebagai fungsi edukatif.

Sayangnya, makna edukatif tidak selalu bermakna positif. Sederhananya saja, kerap kita temukan bahwa media mengajarkan hal-hal yang negatif, misalkan saja yang kita temui di sinetron, smack down, atau reality show yang gak penting yang entah apa muatan dibaliknya. Tapi, saya gak mau ngebahas lebih lanjut tentang fungsi media di sini, ditulisan ini saya ingin memberi sedikit perhatian lebih terhadap orang-orang yang terbungkam, yang terdiam karena hidup dalam kelompok yang meng-iya-kan begitu saja apa yang disampaikan media. Mereka yang mungkin saja, bukan bodoh, tetapi memiliki sudut pandang yang berseberangan dengan media. Di masyarakat yang mengagungkan persamaan seperti di Indonesia, memiliki pendapat yang berbeda, jelas merupakan anomali. Lalu, haruskah terdiam selamanya? Atau biar aman ikuti saja arusnya, tapi bagaimana dengan hati nurani? Bahkan, seseorang yang awalnya sangat kuat, mungkin pada akhirnya terdiam pula, dan hanya bisa melakukan selemah-lemah iman "mendoakan dalam hati".

Meskipun, yang dilakukan sudah benar dengan mendoakan dalam hati seperti yang disampaikan dalam Hadits ke-34 dalam Hadits Arbain yaitu, "Barangsiapa melihat kemungkaran, hendaklah merubah dengan tangannya;jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang demikian itu tingkatan iman paling lemah." (H.R. Muslim) namun janganlah menjadikan diam sebagai kebiasaan, karena mungkin saja mereka tidak tahu ataupun belum paham. Kalo kata salah seorang temenku, mereka temen-temen kita yang muslim, punya hak pada diri kita untuk tahu kebenaran yang telah kita ketahui. Dan bagi orang lain, terkadang mereka yang diam butuh sedikit dorongan dan kelapangan hati untuk didengarkan apa isi hati dan pikiran dari si diam. Dan, diatas segalanya, sesungguhnya aku berdoa agar kita semua mampu belajar, belajar berani menyampaikan kebenaran, belajar mampu melapangkan hati untuk menerima perbedaan, serta belajar merendahkan hati untuk mau menerima kebenaran.


Just_v not in a corner

Sumber:
Teori Komunikasi Massa (Stanley J. Baran, Dennis K. Davis)
Al-Wafi Syarah Kitab Arba'in An Nawawiyah (Dr. Musthafa Al Bugha Muhyidin Mistu)