Senin, 24 September 2012

Kalo gw jadi Humas Rohis :)

Bismillah.... Menarik napas panjang, dan berusaha sebisa mungkin dalam kondisi stabil. Yup, sekarang gw stabil. Belakangan, ada berita yang memicu aksi besar dari kelompok masyarakat, yang kebanyakan merupakan anggota rohis, atau setidaknya alumni rohis, dan ada juga si beberapa simpatisan rohis. Aksi ini digelar sebagai wujud protes akan pemberitaan salah satu televisi swasta terkenal, sebut saja Metro. ^___^V

Dalam kasus ini para rohis-ers (ini gw aja yg nyebut gitu) merasa bahwa metro melakukan berita bohong dan telah menuduh tanpa bukti dan dasar bahwa rohis merupakan media kaderisasi teroris. Gw lampirin beritanya yak :)












Nah, gara-gara pemberitaan inilah yang memicu terjadinya aksi besar oleh seluruh anak rohis di Indonesia.


Kemudian, dalam aksinya rohis-ers menuntut metro untuk meminta maaf. Dan, jawaban maafnya berupa http://www.metrotvnews.com/metronews/news/2012/09/15/106152/Penjelasan-Metro-TV-Atas-Program-Metro-Hari-Ini-Edisi-5-September-2012-Bertema-Generasi-Baru-Teroris/6

Ok, tapi dari semua permohonan maaf itu, metro dianggap belum mengklarifikasi sepenuhnya dan memperbaiki hubungannya dengan salah satu organisasi yang ada di hampir setiap sekolah di Indonesia bahwa rohis bukan tempat kaderisasi teroris, setidaknya kalopun ada yg demikian hanya sedikit. Hmmmm ribet ya? Hahahaha....

Dalam catatan ini, gw hanya ingin memberi optional cara menjawab isu negatif, mmmm sebenernya hal ini udah pernah ada dan it's really inspiring me, who was inspiring me to answer a negative issue? yes, He Was Hasan Al Banna, dan menariknya He wasn't a Public Relations :)

Ceritanya dimulai dari berdirinya Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir yang didirikan oleh Hasan Al Banna dan kawan-kawannya, idenya sederhana mengembalikan islam sebagai way of live, pure kembali ke sumbernya Al Qur'an dan Sunnah, bukan sekedar ritualisme belaka seperti yang terjadi di negerinya saat itu (ini jugakah yg terjadi di negeri kita?). Nah, IM itu awalnya cuma kelompok kecil, tapi kemudian menyebar, dan semakin banyak anggotanya. Hasan Al Banna pun berdakwah dari warung kopi yang satu ke warung kopi yang lain, hal yang tidak lazim di negeri itu. Pergerakannya yang kian meluas, tentu menemui gesekan-gesekan, hingga akhirnya ada sekelompok orang yang menuduh bahwa IM menjadi sarana kaderisasi teroris yang ingin mengkudeta pemerintah mesir. Tapi, Hasan Al Banna tetap tenang, dan kemudian sebagai pimpinan IM beliau mengumumkan bahwa Ia dan IM mengutuk kegiatan terorisme.

See, ada perbedaan cara rohis Indonesia dan Hasan Al Banna, dan buat gw cara Hasan Al Banna jauh lebih keren. Alasannya:
  1. Rohis berteriak bahwa itu berita bohong, dll tapi unrespon terhadap kecemasan masyarakat yang sesungguhnya: "Teroris"
  2. Walaupun itu berita bohong, tapi cara aksi yang mereka lakukan dalam merespon dengan memilih bentuk aksi dan sms KPI untuk menuntut metro sangat gak "cantik" dalam citra rohis sendiri di masyarakat, karena nyatanya sampe detik ini metro hanya meminta permintaan maaf melalui media online di website-nya, padahal berita mengenai pencemaran nama baik rohis melalui tv yang untuk ukuran user-nya masih jauh lebih banyak televisi, jadi kecemasan masyarakat setelah pemberitaan Teroris, NII, dan segala macam isu negatif yang menyangkut islam terangkum sudah. Clear, cuci otak masyarakat uneducated pun terjadi. Orang Islam, takut sama Islamnya sendiri, haha... Padahal baru beres bulan ramadhan bulan lalu.
  3. Pemilihan kata menuntut dengan tegas, ini seperti membuat posisi rohis dan metro tv berseberangan, padahal media massa merupakan salah satu bentuk yang buat gw punya muka seribu, contohnya aja pas lagi mau pemilu, media massa jadi saluran pencitraan besar-besaran dan kalo ada kasus negatif media juga yang mengeksploitasi habis. See....
  4. Dalam contoh Hasan Al Banna dia tanpa menekan siapapun yang menuduh IM sebagai gerakan terorisme, dia justru meng-counter isu itu dengan mengatakan bahwa beliau dan IM mengutuk kegiatan terorisme, sehingga pesan ini mendapatkan dukungan dan respon positif dari masyarakat sekaligus menjawab fitnah tersebut tanpa menyakiti siapa pun.
Nah, karena isunya udah jalan. Dan udah terlanjur, kalo masih ada kesempatan, seandainya gw jadi humas rohis maka hal pertama yang akan gw sampaikan bahwa rohis se-Indonesia pun mengutuk kegiatan terorisme. Selain itu, berusaha menyatukan suara Rohis Nusantara (yang dengan momentum ini telah terbentuk kemarin ahad tgl 23 September 2012) bahwa kami akan turut serta menjaga ketentraman dan perdamaian di Indonesia dan menyatakan bahwa Rohis Nusantara Anti Terorisme dan Siap Berprestasi untuk Negeri. Bahkan, kalo ada link dan bisa melakukan lobying, sekalian deh laksanakan media relations dengan perwakilan rohis diliput di tv, reality show kek, talk show nek yang memaparkan keluarbiasaan rohis sebagai wadah pengembangan diri remaja yang bisa menjaga dari pengaruh-pengaruh negatif lingkungan. :)

Semua yang saya tulis, hanya sudut pandang saya, tanpa bermaksud mendeskriditkan suatu golongan atau apa pun, hanya ingin menambah sudut pandang bahwa ada banyak cara untuk menjawab isu selain menuliskan kemarahan yang konfrontatif. Dan saya walo waktu SMP atau SMA gak ikutan rohis, but I do really love nongkrong di masjid, adem coy, hehehe tapi setelah kuliah alhamdulillah udah 3 tahun jadi Aktivis Dakwah Kampus(baca gaya iklan t*ng fang), hahahaha.... :p

Wassalamualaikum, maaf kalo ada salah kata. Terus bergerak hai para pejuang Allah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar