Rabu, 27 Januari 2016

Cita Rasa Itsar dari masa Ikrimah hingga Yusuf Nada


Satu kali, tersisa satu porsi makanan di klinik karena ada yang meninggal. Yusuf yang sedang di klinik disuruh mengantarkan ke sel 13. Penghuni sel gelap berkata, ‘Berikan ke sel di sebelah. Dia lebih butuh.’ Yusuf menemukan sumber suara itu. Hanya mata merah dan mulut yang terlihat. Badan lelaki itu terbakar, hitam, tak bisa dikenali. Yusuf membawa makanan ke sel sebelah. ‘Dia lebih memerlukan daripada saya….’ Sampai ke satu sel. Dalam sel itu nampak bagian-bagian lelaki. Bagian tubuh antara dua kakinya habis diterkam anjing yang dilaparkan.

Itsar yang merupakan puncak ukhuwah itu, kembali dicontohkan setelah diteladankan sahabat Rasulullah yang juga merupakan panglima perang. Ya, boleh jadi kisahnya kita tahu bahwa dalam akhir sebuah peperangan dahsyat Ikrimah telah mencontohkan apa itu ukhuwah yang sesungguhnya dengan mendahulukan kebutuhan saudaranya. Saat ia akan menjemput syahidnya, ia mengalami kehausan yang luar biasa, badannya terkulai tak berdaya, bekas2kegagahan perjuangan itu tampak disana-sini menghiasi badannya. Kemudian datanglah seseorang yang ingin memberinya minum. Namun, sebelum orang itu sampai ketempatnya ia mendengar saudara seimannya pun ada yang mengatakan, "air, air..." Maka ia mengatakan, "saudaraku yang disana lebih membutuhkan." Kemudian si pembawa minum mendatangi orang yang dimaksud, dan perkataan yang sama yang dilontarkan orang kedua ini terhadap si pembawa minum, "saudaraku yang disana lebih membutuhkan". Pun kemudian yang ketiga. Hingga saat si pembawa minum ini kembali kepada orang pertama, dia telah syahid, pun orang ke-2, dan yang ke-3. Inilah itsar yang merupakan puncak dari ukhuwah, yaitu dengan mendahulukan kepentingan saudara kita ketimbang kebutuhan kita hingga nyawa diujung leher sekalipun.

Dan, kisah perjuangan ini masih sama kawan. Maka, bagian manakah yang kemudian perlu direvisi jika ianya adalah bagian dari prinsip Islam?

More about Yusuf Nada: Yusuf Nada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar