Jumat, 22 Januari 2016

Inikah namanya cinta?


Bismillah, tema cinta akhir-akhir ini udah menjadi pokok pembicaraan manusia akhir-akhir ini melampai perbedaan ras, suku, budaya, usia, dan segala macam perbedaan yang dulu menjadi pencetus konflik. Cinta yang dirangkum dalam 2 suku kata itu bahkan kisahnya diagungkan, kemudian diabadikan, diceritakan kembali, dipuji, diagungkan, dan disyiarkan keberadaannya dengan berbagai media. Tengok saja, tema cinta telah membanjiri media baik lewat film, komik, buku, novel, filsafat, sejarah, dll. Banyak orang mencoba menerjemahkannya dengan versinya sendiri. Banyak pula orang yang bertanya-tanya tentang  cinta. Bahkan hari ini oleh seorang kondang Indonesia yang maaf saya lupa namanya, dikatakan bahwa cinta telah menjadi sesembahan yang baru bagi umat manusia. Gak kalah serem juga, bahkan dengan meminjam istilah bahwa cinta itu merupakan sebuah fitrah yang tak dapat ditolak, cinta pulalah yang jadi tameng para LGBT untuk mensahkan perilakunya.

Namun, apa sih sebenernya cinta yang katanya lahir dari fitrah itu sendiri?
Semua tentu tau, bahwa cinta rupanya adalah berupa perasaan. Sayangnya, meski kita semua mengimani bahwa Al Qur'an merupakan penjelas berbagai pertanyaan manusia, sangat sedikit yang mengambil Al Qur'an sebagai rujukan dalam upaya menemukan jawaban dari pertanyaannya. Padahal Al Qur'an pun menjelaskan mengenai ciri-ciri cinta yang tak mesti berupa cinta kepada Allah saja, tapi juga yang selain-Nya. Nah, berikut ciri-cirinya:

  1. Selalu mengingat-ingat, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebutkan nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal." (Q.S. 8:2) yang ciri-ciri pertama ini intinya adalah jika nama yang dicintainya disebut, maka gemetarlah hatinya, dan jika mendapatkan pesan dari yang dicintainya maka bertambahlah kecintaannya.
  2. Mengagumi, "Segala Puji Bagi Allah." (Al fatihah:1/2 sesuai mazahab masing2 ) yap, siapa/apa pun yang kita cintai adalah apa-apa yang selalu kita puji-puji.
  3. Ridha/Rela, 
  4. Siap berkorban, "Dan diantara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridhaan Allah. Dan Allah maha penyantun terhadap hamba-Nya." (Q.S. 2:207) 
  5. Takut, "Maka kami kabulkan (doa)nya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan kami jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami." (Q.S. 21:90)
  6. Mengaharap (Q.S. 21:90)
  7. Menaati, "Barang siapa menaati Rasul (Muhammad) maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu) maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka." (Q.S. 4:80)
Nah, dari paparan diatas jelaskan gimana si perasaan cinta itu. Jadi, kalo ngerasa demikian terhadap sesuatu maka bisa dipastikan itu cinta. Perasaan cinta ini bisa berupa cinta kepada Allah atau cinta kepada selain-Nya.

Tapi, gimana si hakikat cinta menurut Islam?
Hakikat cinta bisa dibagi 2, yaitu

  1. Cinta yang mengikuti syariat yang dasarnya adalah iman hal ini dipaparkan dalam Q.S. 3:15, 52:21, 3:170)
  2. Cinta yang tidak mengikuti syariat yang dasarnya adalah syahwat dipaparkan dalam Q.S. 3.14, 80:34-37, 43:67)
Terus, tapi kan banyak yang kita cintai selain Allah, misal kita juga mencintai orang tua kita, barang kesyangan kita, dst. Atau seinget gw ada sebuah kisah tentang Ali bin abi thalib dengan anaknya Hasan. Hasan bertanya, "Wahai ayahku, engkau mengaku mencintai Allah, mencitai rasulullah, mencintai ibuku, mencintaiku, mencintai umat muslim, dst. Bagaimana mungkin hati yang cuma 1 itu mampu mencinta sebanyak itu?" Kemudian Ali bin Abi Thalib menjelaskan," Mencintai Allah itu seperti mendapatkan sumber mata air cinta, yang darinya mampu mengalir menuju cinta yang lain dengan arus yang benar, sehingga semakin besar cinta kita kepada Allah maka semakin besar pula air yang kita peroleh untuk mencintai yang lain." (redaksi kalimat disesuaikan dengan ingatan gw yang masih banyak khilafnya)

At least, dari kisah ini setidaknya kita paham bahwa banyaknya cinta, selama sumber cinta kita dari Allah dan karena Allah maka tidak akan menjadi penghalang bagi cinta yang lain, bahkan dengan mengambil sumber cinta dari Allah justru kita mampu merawat dan meletakkan cinta pada porsi yang diridhai Allah. Maka cinta pun memiliki tingkatannya sendiri, yaitu:

  1. Cinta yang menghamba - hanya dengan Allah- untuk menyembah dan mengabdikan diri (Q.S. 2:21)
  2. Mesra -dengan Rasulullah dan Islam - untuk diikuti
  3. Rasa rindu - dengan kawan dan keluarga seperjuangan dalam memperjuangkan islam - untuk kasih sayang dan saling mencintai (Q.S. 48:29, 5:54-56)
  4. Curahan hati - untuk kaum muslimin umumnya - untuk persaudaraan islam 
  5. Rasa Simpati - pada manusia umumnya - untuk didakwahi
  6. Hubungan hati - hanya dengan benda-benda - untuk memanfaatkan
Dengan demikian, teraturlah perasaan kita, tanpa perlu mencampur adukkan banyak hal yang malah seringkali membuat para pencinta ini menjadi galau bahkan depresi karena cintanya tak seseuai dengan bimbingan Allah swt.

Kemudian, apasih yang dihasilkan cinta?

  1. Menghasilkan loyalitas
  • Mencintai siapa-siapa yang dicintai kekasih
  • Mencitai apa saja yang dicintai kekasih
2. Melepaskan diri (bara'):

  • Membenci siapa saja yang dibenci kekasih
  • membenci apa saja yang dibenci kekasih
Yap! Udah jelaskan apa itu cinta, gimana ciri-cirinya, gimana hakikatnya, dst.... Jadi, udah gak perlu kan nyari-nyari lagi tentang makna cinta disembarang tempat. Nah, jadi kira-kira siapa sih yang paling kamu cintai? :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar